PRODUK PT NATURAL NUSANTARA YOGYAKARTA

Distributor Resmi Produk PT Natural Nusantara ( NASA ) Yogyakarta. Melayani Pemesanan Produk Kesehatan, Produk Pertanian, Produk Perkebunan, Produk Perikanan, Dan Menerima Pendaftaran Agen / Member Baru. SMS / Line / WA / Telp 08562857625

CARA BUDIDAYA AYAM PEDAGING ( AYAM BROILER )


Gambar Ternak Ayam Broiler
Ayam Broiler


Ayam pedaging ( ayam Broiler ) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 5 - 7 minggu. Ayam broiler mempunyai peranan penting sebagai sumber protein hewani asal lemak. PT Natural Nusantara berupaya membantu dalam membantu dalam peningkatan produktivitas, kualitas, kuantitas, dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami atau non-kimia.


Pemilihan Bibit Ayam Broiler

Bibit yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Sehat dan aktif bergerak
  • Tubuh gemuk ( mempunyai bentuk tubuh bulat )
  • Bulu bersih dan kelihatan mengkilat
  • Hidung bersih
  • Mata tajam dan bersih
  • Lubang anus bersih

Kondisi Tekhnis Yang Ideal

a. Lokasi kandang
Kandang yang ideal adalah yang terletak jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b. Pergantian udara dalam kandang
Ayam bernafas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi maka ventilasi kandang juga harus selalu dalam keadaan baik
c. Suhu udara dalam kandang
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

Gambar Suhu Kandang Ayam Pedaging
Suhu Kandang Ayam
 d. Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.



Tata Laksana Pemeliharaan

1. Perkembangan
Tipe kandang ayam broiler ada 2 yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung ( litter ). Tipe panggung lantai kandang menjadi akan lebih bersih karena kotoran akan langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, akan tetapi akan memerlukan biaya pembuatan yang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak karena lebih mudah pembuatannya dan lebih murah dari segi biaya.

Pada awal pemeliharaan kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk iklim tropis seperti indonesia adalah 8-10 ekor/ meter persegi, lebih dari angka tersebut akan membuat suhu kandang juga akan lebih cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung akan banyak minum, strees, pertumbuhan terhambat, dan akan mudah untuk terserang penyakit.

2. Pakan Ayam
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan ( nutrisi ) yang dibutuhkan ayam yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari ( Average Daily Gain / ADG ) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum ( selalu tersedia/ tidak dibatasi ).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik maka jenis pakan yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 ( dua ) tahap yaitu tahap pertama disebut dengan tahap pembesaran umur 1 sampai dengan 20 hari yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap disebut dengan penggemukan yaitu umur diatas 20 hari yang memakai pakan dengan kadar protein 20%, dan jenis pakan biasanya akan tertulis pada kemasannya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2cc/ liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
Dapat juga dengan menggunakan VITERNA PLUS sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1cc/ liter air minum / hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lebih lengkap.

Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR ( Feed Convertion Ratio ), cara menghitungnya adalah jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi dengan total bobot ayam yang dipanen.



 
 
CONTOH PERHITUNGAN :
Diketahui ayam yang telah dipanen adalah 1000 ekor, berat rata-rata pakan 2kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR nya adalah :
Berat total ayam hasil panen  = 1000 x 2 = 2000 kg
FCR =3125 : 2000 = 1,6

Semakin rendah angka FCR maka akan semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien dengan pakan sedikit akan menghasilkan bobot badan yang tinggi. Penggunaan POC NASA atau VITERNA PLUS dapat menurunkan angka FCR tersebut.

3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah proses pemasukan bibit penyakit yang sudah dilemahkan ketubuh untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu Vaksinasi ND/tetelo. Dilakukan pada umur 4 hari dengan cara tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

4. Tekhnis Pemeliharaan
- Minggu pertama yaitu hari 1 - 7, kutuk atau DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas dan segera diberi air minum hangat yang ditambah dengan POC NASA dengan dosis -+ 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA PLUS dengan dosis -+ 1 cc/liter air minum / hari dan tambahkan gula untuk menggantikan energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal karena pada prakteknya pemberian tersebut tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil.
- Mulai hari Ke 2 hingga ayam mulai dipanen maka air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA PLUS dengan dosis 1 cc/liter air minum / hari ( diberikan pada saat pemberian air minum yang pertama ). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke 4.
- Minggu Ke dua hari ke 8 - 14
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya, kebutuhan pakan untuk minggu ke dua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ke tiga hari ke 15 - 21
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada saat siang hari yang terik, kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu umur 21 hari dilakukan vaksinasi yang kedua dengan menggunakan Vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum maka sebaiknya ayam tidak diberi air minum beberapa saat lebih dahulu agar ayam benar-benar merasakan haus sehingga akan meminum air yang mengandung vaksin itu sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Ke empat ( hari ke 22 -28 )
Pemanas sudah tidak lagi diperlukan pada siang hari karena bulu ayam sudah mulai lebat. Pada umur 28 hari dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Ke lima ( hari ke 29-35 )
Pada minggu ini yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi maka perlu pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga agar lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam . Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan yang baik mencapai 1,8 - 2kg. Dengan bobot tersebut ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Ke enam ( hari ke 36-42 )
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot ayam yang lebih tinggi maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik maka bobot ayam sudah mencapai 2,25 kg.

PENYAKIT

Penyakit yang sering sekali menyerang pada ayam broiler adalah :

- Tetelo
Disebabkan oleh virus paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel-sel darah, gejalanya adalah ayam sering mengap-mengap, nafsu makan turun, diare, dan senang berkumpul pada tempat yang hangat suhunya. Setelah 1-2 hari muncul gejala syaraf yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir, dan ayam berputar-putar lalu pada akhirnya ayam tersebut akan mati. Ayam yang terserang lebih baik secepatnya untuk dipisah karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obatnya untuk menyembuhkan maka dari itu untuk mengurangi kematian ayam yang masih sehat perlu untuk di vaksin ulang dan dijaga agar lantai tetap kering.
- Gumboro
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak dengan tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare,dan tubuh bergetar-getar. Penyakit ini sering menyerang pada saat usia ayam 36  minggu. Penularan secara langsung dapat melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obatnya yang dapat menyembuhkan, maka dari itu cara yang tepat untuk pencegahan adalah dengan vaksin gumboro.
- Penyakit Ngorok
Merupakan infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernafas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemas, sayap terkulai, mengantuk, dan diare dengan kotoran yang berwarna hijau, kuning keputih-putihan. Penularan dapat melalui pernafasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai. -Berak Kapur (Pullorum) 
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.
Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
  1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
  2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
  3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
5. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Informasi Harga Dan Pemesanan Produk Nasa
WA/ SMS : 08562857625
Pin BB : 2A37FBE4 
0 Komentar untuk "CARA BUDIDAYA AYAM PEDAGING ( AYAM BROILER )"
Back To Top