PRODUK PT NATURAL NUSANTARA YOGYAKARTA

Distributor Resmi Produk PT Natural Nusantara ( NASA ) Yogyakarta. Melayani Pemesanan Produk Kesehatan, Produk Pertanian, Produk Perkebunan, Produk Perikanan, Dan Menerima Pendaftaran Agen / Member Baru. SMS / Line / WA / Telp 08562857625

CARA BUDIDAYA PENGGEMUKAN SAPI POTONG


 

Gambar Viterna Nasa
Penggemukan Sapi


Mungkin masih ada sebagian kalayak awam belum tau bagaimana cara budidaya penggemukan sapi potong dengan cara yang benar sehingga bisa menghasilkan kualitas daging sapi yang sehat, sapi yang gemuk dan terhindar dari penyakit-penyakit sapi pada umumnya.

Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan cara yang tradisional dan hanya skala usaha sambilan, hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara skala besar dan modern. Tapi jika dilakukan dengan baik meskipun usaha skala kecil pun juga akan mendapatkan keuntungan yang bagus apabila dilakukan dengan sistem prinsip budaya modern. PT Natural Nusantara dengan prinsip K-3 ( Kuantitas - Kualitas - Kelestarian ) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik dalam usaha skala besar maupun usaha skala kecil.

Gambar Penggemukan Ternak
Cara Penggemukan Ternak

PENGGEMUKAN


Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa yang masih dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu yang relatif singkat yaitu 3-5 bulan saja.

Jenis-Jenis Sapi Potong Di Indonesia

1. Sapi Bali

Ciri-cirinya berwarna dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam ( garis belut ), dan keunggulan sapi ini adalah dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

2. Sapi Ongole

Ciri-cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan mempunyai punuk serta mempunyai daya adaptasi yang baik. Jenis sapi ini telah disilangkan dengan sapi madura dan keturunannya disebut dengan peranakan ongole ( PO ), dan cirinya pun sama juga dengan sapi Ongole namun mempunyai kemampuan produksinya lebih rendah.

3. Sapi Brahman

Ciri-cirinya adalah berwarna coklat hingga coklat tua dan dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

4. Sapi Madura 

Mempunyai ciri-ciri berpunuk, berwarna kuning hingga berwarna merah bata, terkadang juga terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan yang rendah.

5. Sapi Limousin

Mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dan bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepala nya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik.



Cara Pemilihan Bakalan Sapi Potong


Bakalan merupakan faktor yang sangat penting karena dapat menentukan hasil akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian, dan juga perlu adanya pengalaman.


Ciri-Ciri Bakalan Yang Baik

  • Sapi berusia diatas 2.5 tahun.
  • Berjenis kelamin jantan.
  • Bentuk tubuh panjang, bulat, dan lebar serta mempunyai panjang minimal 170 cm dan dengan tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
  • Tubuh kurus, tulang menonjol tetapi tetap sehat ( kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit )
  • Pandangan mata bersinar cerah dan mempunyai bulu yang halus.
  • Kotoran normal



TATALAKSANA PEMELIHARAAN

 

1. Perkandangan

Secara umum kandang itu dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe individu dan tipe kelompok. Pada kandang dengan tipe individu setiap sapi akan menempati kandang sendiri dengan ukuran 2,5 x 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan yang lebih cepat karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan makanan dan memiliki ruang gerak yang terbatas sehingga energi yang diperoleh dari pakan dapat dipergunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi dapat memerlukan tempat yang lebih luas dari pada kandang untuk individu. Kelemahan yang ada dalam tipe kandang ini adalah terjadi kompetisi dalam mendapatkan makanan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari pada sapi yang lemah, karena sapi yang kuat akan lebih banyak untuk mendapatkan makanan.

2. Pakan

Berdasarkan dengan kondisi fisiologis dan sistem pencernaannya maka sapi itu digolongkan dalam hewan ruminansia karena terdapat pencernaan yang melalui tiga proses yaitu secara mekanis dengan mulut serta bantuan air ludah, secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen, dan secara enzimatis setelah melewati rumen.

Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan yang hanya mengandalkan pakan berupa hijau-hijauan saja hasilnya akan kurang optimal dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijau-hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nanas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan terlebih dahulu untuk memberikan pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen maka mikrobia rumen telah siap dan aktif dalam mencerna hijauan. Kebutuhan pakan ( dalam berat kering ) tiap ekor adalah 2,5 % dari berat badan sapi itu sendiri. Hijauan yang dapat digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan yang berkualitas tinggi.
Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi dan rendahnya kandungan nutrisi ( zat pakan ) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar untuk dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan. Maka dari itu PT Natural Nusantara membantu para peternak dengan mengeluarkan produk NATURAL PROBIOTIK ( NPB ) yang dapat membuat pakan yang berkualitas rendah menjadi mudah untuk dicerna.

KANDUNGAN NPB :

  • Bakteri sellulolitic strain dominant, yaitu bakteri dalam cairan rumen yang mampu memecah dinding sel dengan kadar lignin yang tinggi.
  • Multi enzim yang disintesa dari rumen.
  • Pengkelat bahan-bahan anti nutrisi.

CARA PEMAKAIAN NPB : 

  1. Campurkan 1 kg NPB kedalam 100 liter air.
  2. Bahan pakan dirajang hingga berukuran 20-25 cm untuk meningkatkan efektifitas proses fermentasi.
  3. Tumpuk bahan pakan berlapis-lapis hingga tinggi maksimal 150 cm.
  4. Siram tumpukan bahan pakan dengan air secara merata dengan tujuan untuk membasahi bahan pakan.
  5. Siram tumpukan pakan dengan larutan NPB seara merata, usahakan seluruh bahan pakan tersebut terkena siraman cairan NPB.
  6. Tutup tumpukan pakan dengan plastik secara rapat, lalu setelah 48 jam maka tumpukan akan menjadi panas yang menandakan proses fermentasi berlangsung dengan baik.
  7. Pada hari ke- 7 diamati, jika proses fermentasi telah sempurna akan ditandai dengan ba caramel/ bir dan bahan pakan telah menjadi lunak, maka proses fermentasi dapat diakhiri.
  8. Jika proses belum sempurna maka perpanjanglah 15 hari.
  9. Sebelum diberikan kepada ternak bahan pakan diangin-anginkan terlebih dahulu agar membuat bahan pakan menjadi kering.
Terimakasih telah membaca artikel dari kami tentang cara budidaya penggemukan sapi potong, semoga dapat bermanfaat. Untuk pemesanan produk PT Natural Nusantara silahkan hubungi nomor dibawah ini :


SMS/ WA : 08562857625

Pin BB : 2A37FBE4



Salam NASA....
0 Komentar untuk "CARA BUDIDAYA PENGGEMUKAN SAPI POTONG"
Back To Top